Puncak Ciremai, 11-12 April 2015 |
Assalamualaikum
Hi gaes, aku mau sharing nih sama pengalaman pertamaku
mendaki.
Tanggal 11-12 april 2015 lalu aku memutuskan untuk ready
mencoba naik gunung, hmm... awalnya memang sangat ragu karena sadar akan fisik
yang manja. Tapi berkat dukungan dan saran teman-teman yang saya ikuti akhirnya
saya berhasil meniti jalanan-jalanan nanjak itu.
***
Ohya gunung pertama yang aku coba jadikan sahabat yaitu
Gunung Ciremai, Kuningan Jawa Barat. Ya gunung ini terletak di provinsi Jawa
Barat, Nah.. aku kasih sedikit review dulu yaa tentang Gunung Ciremai.
GUNUNG CIREMAI
- Ketinggian 3078 mdpl, merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat
- Terletak di Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Cirebon,Jawa Barat, Indonesia
- Gunung yang meletus terakhir pada tahun 1938 ini secara geologi termasuk jenis gunung berapi kerucut.
- Jalur Pendakian :
1. Jalur Linggarjati, Kuningan
2. Jalur Palutungan, Kuningan
3. Jalur Apuy, Majalengka
Update April 2015 untuk HTM pendakian gunung ini adalah Rp
50.000 .. Orang-orang yang sudah sering mendaki mengeluhkan kenaikan harga ini
yang memang rata-rata pendakian gunung hanya membayar Rp 5.000 s/d kurang lebih
Rp 20.000 saja.
Tapi dengan harga baru ini, kita diberikan konsumsi berupa
makan 1x oleh pengurus. Tinggal pilih mau makan saat hendak naik atau sesudahnya, tapi untuk jenis konsumsi kita tidak bisa memilih.. hehe....
***
Sebagai pemula saya sangat disarankan untuk rutin olahraga
minimal jogging seminggu sebelum pendakian dimulai, maka saya lakukan saran
positif teman-teman saya.
Kemudian saya bertanya banyak hal tentang apa yang akan kita
lakukan, apa yang penting kita bawa, estimasi waktu pendakian dan segudang
pertanyaan polos lainnya... hehe tidak apa-apa, itu hal yang wajar.
Setelah saya mengetahui estimasi waktu pendakian dan resiko
terburuk yang terjadi, maka saya siapkan antisipasi-antisipasinya.
Seperti untuk sholat, saya seorang muslimah, jadi saya
memikirkan hal tersebut. Untuk cuaca yang baik-baik saja kita akan sholat pada
jam sholat seperti biasanya, kita bisa lakukan tayamum atau berwudhu jika ada
persediaan air yang mencukupi. Nah jadi bagi yang belum tau atau lupa tata cara
tayamum segera cari tau melalui teman, orangtua, atau buku-buku panduan ibadah.
Seperti yang kulakukan saat aku mencari tau tentang sholat Jama’ untuk
antisipasi kalau kalau cuaca tidak mendukung atau kondisi darurat lainnya, saya
bertanya pada beberapa orang yang dianggap mengerti kemudian mencatatnya pada
buku sakuku yang kubawa-bawa saat bepergian.
Sekarang kita bisa nyaman beribadah tanpa banyak
meninggalkannya dengan alasan tidak tau, lupa dan sebagainya. :)
***
Selanjutnya, kita harus mengetahui apa sih kebiasaan kita yang dapat
mengganggu perjalanan pendakian? Contohnya seperti saya nih gaes, saya ini
orangnya tidak punya kebiasaan makan malam.. pokoknya maksimal diatas jam 9
saya stop makan, bukan karena takut gemuk, Tapi memang perut akan terasa mual
saat diisi di jam-jam seperti itu..hmm entah kenapa tapi ya gitu deeeh.. :v
Tapi ada jadwal perjalanan malam yang direncanakan
teman-teman, so pasti saya harus makan untuk menambah asupan ke tubuh kan.
Difikir-fikir lagi saya harus makan jangan sampai merepotkan teman-temanku
nanti (gumam dalam hati) tapi apa yaa.......... tingggg!! Akhirnya aku dapat,
malem malem mah enaknya makan brownis aja kali yaa.. selain soft di perut juga
padat mengenyangkan jadi tidak perlu makan banyak-banyak, begitu fikirku.
Clear masalah kebiasaan burukku yang merepotkan tinggal kita
siapkan perlengkapan pribadi yang perlu dibawa di tas kamu nih gaes.
1 Obat-obatan
Yang standar (obat pusing, obat maag, obat
luka, perban, minyak angin/kayu putih)
Yang spesial, cieelaaah ada yang spesial..
hehe yang spesial disini maksudnya obat pribadi punya kita sendiri gaes, barangkali
kita punya penyakit tertentu maka bawa atau sediain deh tuh obat jangan
ditinggalin, karena teman-teman kita gak akan punya obat yang sama kecuali
penyakitnya samaan, nah loh 1001 kan? hehe.
2 Jaket
Penting buat melindungi tubuh kita dari
dinginnya udara gunung, terutama malam saat kita diam atau berhenti pasti akan
terasa sekali.
3 Sleeping bag
Kantong tidur ini penting, apalagi buat
kamu yang gak kuat dingin gaes.. saat malam suhu di gunung akan sangat rendah.
4 Sepatu/ sandal
Beberapa orang memang nyaman dengan hanya
memakai sandal saja, namun sangat disarankan menggunakan sepatu yang dirancang
untuk melakukan pendakian ya gaes.. demi keamanan.
5 Pakaian ganti
Bawalah minimal 1-2 set pakaian ganti,
jangan bawa terlalu banyak karena selain akan memakan tempat packing kamu, juga
kita kan bukan hendak menginap di hotel, hehe
6 Peralatan mandi
Bebas sih kamu mau bawa atau tidak, karena
sebagian pendaki lebih suka mandi saat sudah sampai di rumah saja :v, jadi bagi
yang merasa selalu tidak nyaman tidak mandi berhari-hari atau memang waktu
pulang bisa santai kita bisa mandi di pos maupun rumah warga.
itu beberapa perlengkapan
pribadi yang wajib ada di tas kita, selebihnya kita bisa membagi tugas untuk
membawa perlengkapan bersama, misalnya tenda, matras, alat memasak, dll.
Pagi Sabtu sekitar pukul 07.00 saya sudah bertolak dari
rumah menuju Linggarjati dengan menggunakan motor, karena rumahku tidak jauh
dari kabupaten kuningan gaes J.
Iya saya memilih jalur ini karena paling dekat dari rumahku.
Cukup 30 menit perjalanan sampai di pos pendaftaran, setelah
melakukan administrasi akhirnya kami berangkat naik di pagi hari.
Nah.. ini catatan kecilku yang sengaja saya buat.
Catatan singkat 11-12 Mei 2015 |
Berikut info nama-nama Pos yang ada di Jalur Linggarjati :
1. Linggarjati
2. Cibunar
3. Gondang Amis
4. Kuburan kuda
5. Pengalap
7. Bapatere
8. Batu lingga
9. Sanggabuana1
10. Sanggabuana2
11. Pengasinan
12. Puncak Panglongokan
Sekian dulu ya sharing pendakiannya, see you next post :)
*eka_sriyani