Kamis, 27 November 2014

Broken Home

Tahun 1998, saat itu usiaku sekitar 5 tahun. usia dimana semestinya mendapatkan kasih sayang penuh dari kedua orangtua. usia dimana seharusnya ceria dengan teman-teman, usia dimana seharusnya berkenalan dengan pendidikan.

Namun, di usia itu adalah pengalaman rasa sakit hati yang pertama, langsung menyentuh dinding hatiku yang masih polos tidak mengerti apa yang terjadi saat itu. ibu menangis, ayah menjerit karena ada laki-laki yang menodongkan pisau besar ke arahnya.
aku tak tau apa yang harus aku lakukan selain menangis keras. Lantas ibuku membawaku pergi dari rumah mengayuh sepedanya ke rumah kakaknya dengan jarak yang cukup jauh.

"ibu, kita tidur disini saja ya?" tanyaku padanya saat sudah berada di rumah kakaknya. yang memang kurasa sangat nyaman, dengan banyak fasilitas mewah jika dibandingakn dengan rumahku. akupun senang karena disana ada kebun pribadi milik uwa yang ditata rapih, banyak sayur dan buah mini yang segar dan sejuk dapat dipetik langsung tanpa harus membeli. di tengah kebun itu sengaja didirikan gazebo kecil untuk menikmati suasana kebun kecil itu.

...

Seiring berjalannya waktu, aku mengerti apa yang terjadi pada ibu dan ayahku. mereka tidak dapat lagi hidup bersama, itulah yang disebut 'Broken Home'.

...

Hai para orangtua dan calon orangtua, kuncup kalian tak akan mekar indah jika kalian tidak berkorban menjadi cahaya dan air baginya. janganlah kalian berubah menjadi batu dihadapan kuncup bungamu. karena kalian tidak akan tau efek yang dihasilkan seperti apa di masa-masa berikutnya.
rawatlah dia (kuncupmu) sebagai hadiah tuhan yang tak ternilai harganya, dia adalah jembatan kebahagiaan dunia dan akhiratmu.
karena do'a anak sholehlah yang akan mengantarkan kalian menuju dekapan tuhanmu yang maha Pengasih lagi maha penyayang.
...
Tuhanku, Aku serahkan semuanya padaMU. aku menyayangi kedua orangtuaku. hapuslah dosa-dosa mereka, sadarkanlah ayah.. maafkanlah ibu. dan ijinkanlah mereka sebagai salah satu rombongan Nabi besar Muhammad SAW.
Aamiin.


*eka_sriyani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar