aku harus berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan dan minuman.
dulu saat masih ada Kaldera di sisiku, dia selalu menjaga pola makanku.
sekarang dia jauh dari mataku, aku harus menjaga diri sendiri.
bulan ke4 tahun 2014 ini aku merasakan ada perubahan pada kaldera, dia terkesan cuek.
padahal kaldera selalu bercerita meskipun sibuk, kini ia tak ada kabar,
tiba-tiba terpasanglah foto-foto baru kaldera dengan kawan-kawannya melakukan pendakian.
"kok kaldera enggak bilang ya? apa dia gak tau aku cemas apa?' gerutu aku.
singkat cerita aku dn dia bertengkar karena aku cemburu pada teman2nya yang kerap kali naik gunung bersama kaldera, karena tiap kali aku minta ikut dan bertanya hal-hal mengenai pendakian kaldera mengalihkan pembicaraan. kaldera pelit jika diajak bicara tentang pendakian.
akhirnya aku mencari tau wanita yg ada di fotonya, dia adalah R wanita yang sudah berkeluarga. aku tak tau lebih tentangnya selain statusnya yang sudah menjadi seorang istri orang.
aku mencoba menghubunginya, tapi dia terkesan cuek. beberapa minggu kemudian kaldera naik lagi tanpa sepengetahuanku. aku mulai rendah, merasa ditinggalkan, berubah sikap karena aku kini lemah?? jadi dia lebih senang memamerkan tawa dengan wanita itu ???
aku memohon ke R agar aku minta diajari, agar aku tidak diacuhkan lagi oleh kaldera. tapi dia malah mencibirku "jadi wanita kok lemah banget sih! selesein urusanmu sendiri dengannya!! jangan ganggu aku" SRETT... berasa terkena silet hatiku, makin menjadi fikiranku. aku merasa aku memang terlihat lemah, oleh sebab itu kaldera meninggalkanku.
"Ya allah, aku sakit hati padanya. jangan sampai rasa sakit hatiku ini mencelakakannya" aku masih ingat hatiku otomatis berkata demikian.
....
Hubunganku dengan Kaldera jauh dari kata baik. aku terpuruk kehilangannya, kehilangan perhatiannya. aku merasa sangat bodoh tidak bisa kuat. kemudian aku kembali menyalahkan tuhan.
...
Bulan Mei 2014 akhir setelah UAS (aku memutuskan mulai kuliah untuk melupakan kesedihanku terhadap tubuh lemahku) aku merasakan sakitku kambuh.
benar saja, setelah dicek anak kanker (tumor) mulai tumbuh lagi..
Aku langsung minta dioprasi di rumah sakit Mitra plumbon dengan fasilitas yang lebih baik dibanding Arjawinangun.
berharap Kaldera pulang dan menungguiku oprasi seperti dulu, tapi ternyata salah.
dia malah mendaki Prau disaat aku oprasi. parahnya saat itu ada yang meninggal dunia sebelum aku masuk ruang oprasi.
sangat mencengangkan ketika dokter bilang, "tadi ada 6 anak kanker yang kami angkat."
oh tuhan apakah akan berlanjut padaku seperti ini, setelah dulu di arjawinangun pengangkatan mendapat 2 anak kanker.
aku benar-benar stress setelah itu, kaldera sibuk dengan hobinya tanpa berbagi denganku. lalu aku makin merasa lemah, aku bukan siapa-siapa.. aku hanya kuncup yang akan layu.
....
Aku bencii wanita itu, kenapa dia tidak bisa halus padaku ??
sebelumnya semua teman Kaldera aku dikenalkannya, tapi wanita ini tak pernah ia kenalkan padaku.
Aku bencii wanita itu, kenapa dia tidak bisa halus padaku ??
sebelumnya semua teman Kaldera aku dikenalkannya, tapi wanita ini tak pernah ia kenalkan padaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar